Desa Podomoro adalah suatu desa kolonisasi. Desa ini dibuka pada tahun 1927. Dahulu, wilayah Desa Podomoro masih hutan, yang pertama kali masuk adalah rombongan pendatang dari Jawa Tengah. Namun, orang-orang tersebut sebelumnya sudah bertempat tiggal di Desa Wates, Kecamatan Gading Rejo. Rombongan tersebut berjumlah sembilan Kepala Keluarga yang dibawa bersama-sama oleh Bapak Kromo Dimejo. Setelah pendatang baru bertambah banyak, maka pada waktu itu dibentuklah pemerintahan desa yang dipimpin oleh Kepala Desa. Dan Kepala Desa yang pertama kali adalah Bapak Kromo Dimejo.
Pada waktu itu Desa Podomoro berasal dari bahasa Jawa yang artinya “Podo:sama, Moro:datang”. Jadi, Podomoro artinya “Datang Bersamaan”. Awalnya Desa Podomoro terdiri dari dua dusun yaitu Dusun Podomoro I dan Dusun Podomoro II. Setelah Desa Podomoro berdiri dan banyak pendatang baru serta oendatang tersebut menebang di sebelah utara, lalu desa bertambah dua dusun yaitu Dusun Podosari dan Dusun Podorejo. Dengan demikian Desa Podomoro terdiri dari 4 (empat) dusun yaitu Dusun Podomoro I, Dusun Podomoro II, Dusun Podosari dan Dusun Podorejo.
Namun, seiring perkembangan zaman dan bertambahnya jumlah penduduk, terpecahlah dua dusun milik Desa Podomoro yang pertama adalah Dusun Podorejo menjadi Desa Rejosari (2006) dan yang kedua Dusun Podosari menjadi Desa Podosari (2013) yang memiliki otonom sendiri. Kini Desa Podomoro hanya memiliki tiga dusun saja yaitu Dusun Podomoro I,II dan Dusun Podomoro III.
Berikut daftar nama orang pendatang dari Jawa Tengah yang semula tinggal di Pekon Wates Gadingerjo dan membuka Desa Podomoro yaitu :
Pekon Podomoro terletak di sebelah Barat Ibu Kota Kabupaten Pringsewu, + 3 Km dan 56 Km dari Ibu Kota Propinsi Lampung.
Sejak berdiri Pekon Podomoro telah mengalami beberapa kali pergantian Kepala Pekon dengan masa jabatan yang berbeda, dengan urutan sebagai berikut :
Didi Maryadhi Tahun 2019 – 2020 (Pj)